Maros, 14 Februari 2025 – Geopark Maros Pangkep yang terletak di Sulawesi Selatan kini resmi ditetapkan sebagai Geopark Global oleh UNESCO. Keputusan tersebut diumumkan pada konferensi internasional yang digelar di Paris pada 13 Februari 2025. Geopark Maros Pangkep menjadi geopark pertama di Indonesia yang mendapat pengakuan dari UNESCO dalam kategori ini.
Keputusan Bersejarah Geopark Maros Pangkep Ditetapkan
Proses penilaian yang panjang ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga masyarakat setempat.
Keunikan Geopark Maros Pangkep
Salah satu daya tarik utama Geopark Maros Pangkep adalah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung yang terkenal dengan keindahan alamnya dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Selain itu, kawasan ini juga menyimpan warisan budaya yang berharga, termasuk peninggalan seni rupanya yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Dampak Positif Bagi Ekonomi Lokal
Penetapan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama di sektor pariwisata. Pemerintah setempat telah menyiapkan berbagai program untuk memanfaatkan status baru ini sebagai salah satu destinasi wisata global. Salah satunya adalah pengembangan fasilitas wisata yang ramah lingkungan serta pelatihan bagi masyarakat lokal untuk menjadi pemandu wisata yang profesional.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan, Andi Rachmat, “Dengan status Geopark Global UNESCO, Maros Pangkep akan semakin dikenal oleh dunia internasional. Kami optimistis bahwa ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Baca Artikel Lainnya : Menteri Kesehatan Mencari Negara Pendonor Lain Di Tengah Penutupan USAID
Namun, Andi Rachmat juga menegaskan bahwa keberlanjutan pengelolaan kawasan geopark tetap menjadi prioritas utama. “Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjaga kelestarian alam dan budaya yang ada di kawasan ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi mendatang,” tambahnya.
Ke depan: Tantangan dan Harapan
Keputusan UNESCO ini tidak hanya membawa kebanggaan, tetapi juga tantangan besar bagi pengelola Geopark Maros Pangkep. Salah satu tantangan utama adalah menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian alam. Untuk itu, diperlukan pengelolaan yang bijak dan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Prof. Dr. Ir. Hadi Suprapto, seorang ahli geologi dari Universitas Hasanuddin, menyarankan agar pengelolaan Geopark Maros Pangkep mengedepankan prinsip keberlanjutan. “Geopark ini memiliki potensi besar, namun kita harus bijak dalam mengelola sumber daya alamnya. Keberhasilan jangka panjang bergantung pada kolaborasi yang erat antara berbagai pihak,” kata Hadi Suprapto.
Sebagai bagian dari geopark global, Maros Pangkep juga akan terlibat dalam jaringan internasional yang saling bertukar pengetahuan dan pengalaman. Hal ini dapat mempercepat pengembangan daerah dan menjadikannya lebih dikenal di kancah internasional.
Penutupan
Dengan penetapan ini, Geopark Maros Pangkep tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata geologi yang terkemuka di dunia. Ke depan, diharapkan geopark ini dapat menjadi contoh sukses bagi kawasan lain di Indonesia dalam mengelola potensi alam yang dimilikinya secara berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.
Semoga dengan dukungan semua pihak, Geopark Maros Pangkep dapat terus berkembang, menjaga kelestarian alam, dan memberi kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat serta bangsa Indonesia secara keseluruhan.