Jakarta, 22 Februari 2025 – Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin berkembang pesat dan dinilai mampu menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam sebuah seminar nasional bertema “Masa Depan Ekonomi Digital: Peran AI dalam Transformasi Bisnis” yang digelar di Jakarta pada Kamis (21/2).
Budi Arie menegaskan bahwa AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi bisnis, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong inovasi di berbagai sektor, termasuk keuangan, kesehatan, dan manufaktur. “AI bukan lagi sekadar teknologi masa depan, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini. Dengan pemanfaatan yang tepat, AI dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” ujarnya dalam sesi diskusi panel.
AI dan Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi digital Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, didorong oleh meningkatnya adopsi teknologi digital dan internet. Berdasarkan laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company tahun 2024, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD 150 miliar pada tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Budi Arie, AI dapat mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. Misalnya, dalam industri e-commerce, AI digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen dan memberikan rekomendasi produk yang lebih personal. Di sektor finansial, teknologi AI membantu dalam mendeteksi aktivitas penipuan (fraud detection) serta meningkatkan efisiensi layanan perbankan digital.
Selain itu, sektor kesehatan juga merasakan manfaat dari AI. Teknologi ini digunakan dalam diagnosis penyakit, analisis data medis, hingga pengembangan obat-obatan berbasis kecerdasan buatan. “Dengan adanya AI, layanan kesehatan di Indonesia dapat menjadi lebih akurat, cepat, dan efisien,” tambah Budi.
Dukungan Pemerintah dalam Pengembangan AI
Untuk mendukung perkembangan AI di Indonesia, pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah penyusunan regulasi dan kebijakan yang mendorong inovasi, namun tetap memperhatikan aspek etika dan keamanan data.
Pada tahun 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial yang mencakup pengembangan sumber daya manusia (SDM), riset dan inovasi, serta kolaborasi dengan sektor swasta. “Regulasi yang jelas sangat penting agar AI dapat berkembang secara bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Budi Arie.
Pemerintah juga mendorong kerja sama antara universitas, lembaga riset, dan industri untuk mempercepat adopsi AI di berbagai sektor. Selain itu, investasi dalam infrastruktur digital, seperti penguatan jaringan 5G dan pusat data, turut menjadi prioritas dalam mendukung perkembangan AI di Indonesia.
Tantangan dan Masa Depan AI di Indonesia
Meskipun AI menawarkan berbagai manfaat, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam implementasinya di Indonesia. Salah satunya adalah kesiapan sumber daya manusia. Menurut laporan World Economic Forum (WEF), Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga ahli dalam bidang AI dan data science.
Baca Artikel Lainnya : Pemerintah Terapkan Program Spesialis Berbasis Rumah Sakit untuk Atasi Kekurangan Dokter
Menanggapi hal ini, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai program pelatihan dan sertifikasi. “Kami telah bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan dan perusahaan teknologi untuk memberikan pelatihan AI bagi generasi muda Indonesia,” ujar Budi.
Selain itu, isu terkait keamanan data dan etika AI juga menjadi perhatian. Penggunaan AI yang tidak terkendali dapat menimbulkan risiko, seperti penyalahgunaan data pribadi dan ketimpangan ekonomi akibat otomatisasi pekerjaan. Oleh karena itu, regulasi yang ketat dan transparan sangat diperlukan agar AI dapat berkembang secara berkelanjutan dan inklusif.
Kesimpulan
AI memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, terutama dalam meningkatkan efisiensi bisnis, mendorong inovasi, dan menciptakan peluang kerja baru. Pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mendukung perkembangan AI, termasuk regulasi, investasi infrastruktur, serta pengembangan SDM.
Namun, tantangan seperti kesiapan tenaga kerja dan keamanan data tetap menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi, AI dapat menjadi katalisator utama dalam mempercepat transformasi digital Indonesia.
Ke depan, diharapkan adopsi AI di Indonesia semakin luas, membawa manfaat bagi seluruh masyarakat, serta memperkuat daya saing ekonomi digital Indonesia di kancah global.